Berbagai Kelainan Gigi - Tidak semua orang beruntung memiliki gigi yang
normal. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan normal meliputi normal bentuk, normal
jumlah, normal warna, dan lain-lain. Beberapa orang memiliki kelainan seputar
gigi mereka. Nah, permasalahannya, apakah kita tahu kelainan gigi ini meliputi
apa saja? Jangan-jangan tanpa sadar kita mengalami salah satu kelainan gigi
ini. Meskipun tidak berbahaya, tapi minimal kalau sudah tahu, kita akan mengerti
langkah apa yang selanjutnya harus dilakukan.
Kelainan (lain dengan keadaan gigi normal)
gigi ini, meliputi :
1. Kelainan bentuk
Kelainan bentuk ini terjadi karena adanya dua
gigi yang bersatu. Dempet, seperti kembar siam. Hanya saja ini tidak kembar dan
tidak siam. Ini benar-benar dua gigi yang berbeda, berdempet menjadi satu. Bisa
menyatu dibagian mahkota gigi (email) tanpa penyatuan pulpa, menyatu di bagian
mahkota gigi dengan penyatuan pulpa, atau menyatu di bagian akar tanpa
penyatuan pulpa sampai menyatu di bagian mahkota hingga akar.
2. Kelainan warna
Warna normal gigi tidak selalu putih,
melainkan dipengaruhi banyak hal, utamanya soal ras. Kelainan warna ini bisa
dikatakan terjadi jika seseorang pada ras dengan warna gigi tertentu memiliki
warna gigi yang berbeda dengan warna gigi yang seharusnya dimiliki ras
tersebut. Misalnya saja ras negroid (Afrika) memiliki warna gigi normal putih.
Jika ada orang Afrika yang warna giginya kuning atau kecokelatan maka bisa
dikatakan orang Afrika tersebut mengalami kelainan warna pada giginya.
3. Kelainan jumlah
Jumlah normal gigi pada anak-anak adalah 20.
Jumlah tersebut bertahan hingga umur 6 tahunan, setelah itu akan muncul gigi
permanen yang bukan merupakan kelainan jumlah. Pada usia dewasa, jumlah normal
gigi adalah 32. Tapi kadang jumlahnya tidak sesuai. Bisa saja jumlahnya kurang
dari 20 pada anak-anak atau lebih dari 32 pada usia dewasa. Jika kurang,
kelainan jumlah ini disebut sebagai impaksi. Jika berlebihan, kelainan ini
diistilahkan dengan keadaan para. Contohnya paramolar (gigi geraham berlebih).
4. Kelainan ukuran
Apakah Anda pernah melihat orang yang giginya
jarang-jarang atau orang yang jika tersenyum giginya tampak besar-besar?
Kondisi tersebut bisa dimasukkan sebagai kelainan ukuran. Orang yang giginya
jarang-jarang bisa jadi disebabkan karena ukuran giginya kecil-kecil. Jika giginya
besar-besar itu karena giginya mengalami penambahan massa yang tidak normal.
5. Kelainan tumbuh
Gigi memiliki masa pertumbuhan rata-rata. Nah,
jika telah tiba masanya untuk tumbuh tapi gigi belum tampak juga. Bisa jadi
orang tersebut mengalami kelainan tumbuh gigi. (bukan termasuk impaksi).
Impaksi itu terpendam dan tidak akan muncul, sedangkan kelainan gigi ini pada
akhirnya akan muncul tapi agak terlambat.
6. Kelainan bahan penyusun
Gigi terdiri atas jaringan, yaitu jaringan
organik dan anorganik. Kadang kala jumlah bahan penyusun jaringan organik dan
anorganik mengalami kelainan dalam kuantitas dan kualitas. Jika itu terjadi,
maka kelainan bahan penyusun gigi ditetapkan sebagai diagnosis. Untuk itu,
harus dilakukan penanganan supaya gigi bisa bertahan lama dan mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sebenarnya setiap kelainan dibagi lagi menjadi
beberapa subkelainan. Tapi dikarenakan terlalu banyak, mungkin suatu saat nanti
baru akan kita bahas.
0 comments:
Post a Comment